Minggu, 21 November 2010

lin dan akhirnya juara asian games

Lin Dan tetap menjadi andalan Cina.
REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU--Pebulu tangkis Cina, Lin Dan, akhirnya melengkapi koleksi trofi juara yang belum pernah dimilikinya setelah menjuarai tunggal putra Asian Games 2010 di Guangzhou, Ahad malam (21/11). Di final, Lin Dan yang sudah merebut gelar juara dunia dan Olimpiade 2008, mengalahkan pebulu tangkis nomor satu dunia Lee Chong Wei asal Malaysia dengan skor 21-13, 15-21, dan 21-10.

Setelah memastikan gelar juara. Lin Dan mengekspresikan kegembiraannya dengan merobek baju kaos kuning yang dipakainya dan melemparkannya ke arah penonton yang mengelu-elukannya.

Lin Dan, juara Olimpiade 2008 Beijing dan juara dunia tiga kali, mengawali pertandingan dengan mengambil insiatif menyerang, sehingga melaju 4-1 dan 6-3 pada game pertama.

Lin yang dijuluki 'Super Dan' dan disebut-sebut sebagai atlet terbaik Cina sepanjang masa itu terus menekan dan tidak memberikan kesempatan kepada Lee untuk mengembangkan permainannya.

Lin Dan yang kini berusia 27 tahun, terus memimpin dengan skor 11-6 dan akhirnya menutup game pertama dengan cukup mudah, 21-13 dalam waktu 27 menit.

Tapi pada game kedua, Lee, 28 tahun, mulai bangkit dan membalikkan keadaan sehingga memimpin lebih dulu 4-2, berkat keunggulan dalam permainan net.

Lee yang sebelum bertanding di Asian Games mengeluhkan cedera pergelangan kaki dan punggung, terus menekan dan membuat Lin Dan banyak melakukan kesalahan.

Ketika Lee melaju dengan skor 8-4, ribuan pendukung Lin Dan mulai merasa cemas karena pemain asal Malaysia tersebut terus menekan dan bahkan semakin menjauh 10-5 dan 13-7.

Saat unggul 19-13, Lee pun tampak mulai mendapatkan rasa percaya diri dan kemudian dengan mudah menutup game kedua dengan 21-15, untuk memaksa rubber-game. Untuk pertama kalinya di sepanjang pertandingan Asian Games 2010 yang berlangsung di Tianhe Gimnasium itu, Lin Dan kehilangan satu games.

Seolah mendapat suntikan semangat berkat dukungan ribuan pendukungnya, Lin Dan pada game ketiga pun langsung tampil agresif dan melaju 4-0.

Para pendukung yang semula terlihat cemas dengan kekalahan pada game kedua, kembali bangkit dari tempat duduk ketika Lin Dan melaju saat skor 6-1. Dengan rasa percaya diri yang semakin tinggi, Lin Dan pun kemudian tidak tertahankan untuk mengakhiri pertandingan dan menutup game penentuan dengan skor telak 21-10.

tim renang kembali ketanah air dengan tangan hampa

EPUBLIKA.CO.ID,GUANGZHOU--Tim renang Indonesia tiba kembali di Jakarta, Minggu setelah menyelesaikan pertandingan pada Asian Games ke-16 di Guangzhou, Cina. Menurut Hadi Wiharja, koordinator Cabang Olahraga Terukur Pemusatan Latihan Nasional Program Indonesia Emas (Prima) di Jakarta, tim renang terdiri atas enam perenang, dua pelatih, dan satu manajer.
Tim renang kembali ke Indonesia dengan tangan hampa setelah gagal merebut satu medali pun. Menurut Hadi, seluruh cabang, termasuk cabang terukur akan dievaluasi sepulang mereka dari China dan Satuan Pelaksana Tugas Prima mendapat tugas berat untuk merevitasisasi prestasi olahraga Indonesia dan merebut gelar juara umum SEA Games 2011 di Jakarta dan Palembang.
Sejauh ini kontingen Indonesia masih terus mengikuti pertandingan di arena Asian Games dan cabang olahraga yang masih bertanding adalah boling, atletik, gulat, loncat indah, dan tinju. Cabang olahraga yang belum bertanding yaitu karate yang akan bertanding 24-26 November mendatang.
Hingga hari kesepuluh Asian Games, Minggu, sudah 45 atlet dan ofisial kontingen Indonesia yang kembali ke Tanah Air. Mereka berasal dari cabang olahraga wushu, tenis, biliar, catur, menembak, renang, dan angkat besi. Rombongan besar kontingen Indonesia akan kembali ke Tanah Air pada 28 November mendatang menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Atlet dari sejumlah cabang olahraga sepulang dari Guangzhou akan mengikuti latihan pembentukan watak di tempat pendidikan pasukan khusus Batujajar, Bandung, 7-22 Desember. Di antara cabang olahraga yang akan mengikuti pelatihan di Batujajar adalah tenis, bulutangkis, boling, renang.
Cabang-cabang olahraga yang belum mengikuti pelatihan di Batujajar akan diikutsertakan pada gelombang berikutnya pada bulan Januari. Kontingen Indonesia sampai Minggu (21/11) telah meraih empat medali emas, enam perak, dan sepuluh perunggu dan untuk sementara berada di peringkat ke-12. Jumlah medali emas yang diraih kali ini telah melampaui jumlah yang diraih pada Asian Games 2006 di Doha, Qatar, yaitu dua emas, empat perak dan 14 perunggu.

wemendiknas sebut 1 juta lulusan perguruan tinggi

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG--Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Prof Dr Fasli Jalal, mengemukakan, lebih dari satu juta orang lulusan perguruan tinggi menjadi pengangguran karena mutu pendidikan masih kurang. Hal bukan kali pertama diungkapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional.

"Lebih dari satu juta orang lulusan perguruan tinggi baik program diploma dan strata 1 tidak bekerja atau menganggur, karena cenderung memperhatikan kuantitas dibanding kualitas pendidikan," kata Fasli di Pangkalpinang, Sabtu (20/11).

Menurut Fasli, pendidikan ke depan seharusnya tidak hanya memperhatikan kuantitas, tetapi juga harus memperhatikan kualitas dan mutunya. "Di sejumlah negara di dunia, kesejahteraan dan pendapatan per kapita masyarakatnya meningkatkan karena pendidikan berorientasi kepada kualitas dan mutu," ujarnya.

Fasli menambahkan, rata-rata masa pendidikan di Indonesia cukup tinggi dibanding dengan sejumlah negara di dunia namun pendapatan dan kesejahteraannya relatif rendah. "Artinya, relevansi, inovasi, dan kreativitas pendidikan itu sangat menentukan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengatasi pengangguran di negara ini," jelasnya.

Wakil Mendiknas ini memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Pangkalpinang yang saat ini menjalankan program wajib belajar 15 tahun, namun harus memperhatikan kualitas dan mutu. "Angka dan lama bersekolah bukan jaminan untuk menghasilkan pendidikan berkualitas dan bermutu, maka silakan perhatikan kuantitas tetapi jangan abaikan kualitas," tegasnya.

bbos belum mampu gratisan biaya pendidikan

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG – Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) oleh pemerintah kepada tiap siswa ternyata tak menjamin proses belajar mengjar  di sekolah bersih dari pungutan. Apalagi sampai pendidikan digratiskan.

Sebab, menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Malang, Sugiyanto, BOS itu sifatnya membantu kebutuhan pendidikan dan diharapkan tidak ada anak tak sekolah karena kesulitan dana. 

‘’Sesuai dengan Permendiknas nomor 29 tahun 2009 standar biaya pendidikan tiap siswa SD/MI itu sebesar Rp 580 ribu per tahun. Sedangkan untuk SMP sebesar Rp 710 ribu atau Rp 715 ribu per siswa. Itu untuk operasional non-personal,’’ jelas Sugiantoro, dalam dialog bertajuk Transparanasi, Akuntabilitas dan Partisipasi BOS di Agrokusuma Batu, Sabtu  (20/11).

Sedangkan BOS yang diberikan pemerintah sebesar Rp Rp 400 ribu per tahun untuk tiap siswa SD/MI di kota. Sedangkan BOS untuk siswa SD/SDLB di kabuaten sebesar Rp 397 ribu setiap tahunnya. Sementara, siswa SMP/SMPT di kota sebesar Rp 575 ribu dan SMP/SMPLB di kabupaten Rp 570 ribu tiap siswa per tahunnya.

Berdasarkan besaran BOS yang masih kurang dari standar itu, kata dia, Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Malang juga memberikan Bosda sebesar Rp Rp 5000 per tahun untuk tiap siswa. Sehingga, total untuk satu tahun Rp 60 ribu per siswa. Untuk siswa SMP sebesar Rp 10 ribu per tahun.

Jika Bosda ditambahkan dengan dengan BOS nasional (Bosna) hanya Rp 460 ribu per tahun. ‘’Jadi masih di bawah standar Permendiknas yang menetapan Rp 580 per tahun. Makanya, Diknas Kota Malang tahun 2011 ini mengusulkan Bosda ditambah lagi Rp 5000 menjadi Rp 10 ribu. Sehingga, tiap siswa mendaat Bosda sebesar Rp 120 ribu per tahun,’’ katanya.

Alasannya, kata dia, agar wajib belajar sembilan tahun bisa terwujud dan pungutan-pungutan di sekolah tidak memberatkan orang tua siswa. Sebab, untuk melaksanakan pendidikan berkualitas memang dibutuhkan anggaran cukup besar.

Berdasarkan kondisi itu, tidak berlebihan bila SD/MI dan SMP di Kota Malang berlomba  melakuan pungutan biaya pendidikan dari orang tua siswa dengn memberikan jaminan pendidikan berkualitas. Sebab, Bosnas dan Bosda itu dinilai sebagai pelengkap memenuhi kebutuhan biaya pendidikan.

Bahkan, SD AL Yaklu Kota Malang mengaku bila dana BOS itu hanya bisa mencukupi 10 persen dari total kebutuhannya. Sedangkan SDN II Dinoyo mengaku sekitar 60 persen dari total kebutuhannya. Sementara, Wakasek SD Anak Saleh, Nurdiah Rachmawati mengataan bila BOS itu bisa menutup 30-50 persen dari total kebutuhannya.

Dia menjelaskan bahwa kebutuhan total SD Anak Saleh dengan jumlah siswa 351 anak untuk setahun lebih Rp 900 juta. Sedangkan pemasukan dari BOS Rp 161.460.000. Makanya, SD swasta ini menarik infaq pada tiap orang tua siswa sekitar Rp 375 ribu per bulan selain sumbangan rutin Forum Sekolah yang merupakan paguyuban kelas. Sehingga, dana yang terhimpun sekitar Rp 1 miliar. ‘’Jadi BOS ini cukup membantu,’’ kata Nurdiah Rachmawati yang juga bendahara BOS SD Anak Saleh ini.

Hal senada diakui Kasek SDN II Dinoyo, Sri Purwani. Menurut dia, dana yang berhasil dihimpun setiap tahun sekitar Rp 1,2 miliar. ‘’Sebagian besar sumbangan dari orang tua siswa. Sumbangan itu kesepakatan antara Komite Sekolah dengan orang tua siswa. Kasek dan guru tidak ikut-ikut menentukan,’’ katanya.

Sedangkan  pungutan di SD Al Yaklu, justru lebih besar lagi. Menurut Kasek SD AL Yaklu, Wiyono sumbangan dari orang tua siswa itu lebih dari Rp 500 ribu per bulan. ‘’Kalau dana BOS yang kami terima ya hanya 10 persen saja untuk menutupi kebutuhan sekolah,’’ paparnya.

Karena itu, terang dia,  sumbangan dari orang tua siswa dinilai sangat membantu. ‘’Alhamdulillah, tidak ada orang tua siswa yang keberatan. Ya, karena mereka merasa puas dengan model pendidikan dan hasil proses belajar mengajar di sini,’’ papar dia.

Selasa, 16 November 2010

nama - nama sungai yang terkenal di indonesia

Nama Sungai dan Letaknya di Indonesia Diurutkan Berdasarkan Abjad

Sungai Airhitam Berada di Provinsi Kalimantan Barat
Sungai Ajung Berada di Provinsi Jawa Timur
Sungai Alalak Berada di Provinsi Kalimantan Selatan
Sungai Alas Berada di Provinsi Bengkulu
Sungai Ampang Berada di Provinsi NTB
Sungai Anai Berada di Provinsi Sumatra Barat
Sungai Angisa Berada di Provinsi Kalimantan Timur
Sungai Angkola Berada di Provinsi Sumatra Utara
Sungai Antokan Berada di Provinsi Sumatra Barat
Sungai Apu Berada di Provinsi Maluku
Sungai Asahan Berada di Provinsi Sumatra Utara
Sungai Ayong Berada di Provinsi Sulawesi Utara
Sungai Ayu Berada di Provinsi Kalimantan Selatan
Sungai Ayun Berada di Provinsi Bali
Sungai Bahan Berada di Provinsi Kalimantan Timur
Sungai Baharangan Berada di Provinsi Kalimantan Selatan
Sungai Bajulmati Berada di Provinsi Jawa Timur
Sungai Baliem Berada di Provinsi Papua
Sungai Bangko Berada di Provinsi Riau
Sungai Bani Berada di Provinsi Kalimantan Timur
Sungai Bantai Berada di Provinsi Bengkulu
Sungai Batui Berada di Provinsi Sulawesi Tengah
Sungai Barito Berada di Provinsi Kalimantan Selatan
Sungai Basai Berada di Provinsi Lampung
Sungai Batanggadis Berada di Provinsi Sumatra Utara
Sungai Batanghari Berada di Provinsi Jambi
Sungai Bedadung Berada di Provinsi Jawa Timur
Sungai Belawan Berada di Provinsi Sumatra Utara
Sungai Beliang Berada di Provinsi Kalimantan Barat
Sungai Bengawan Solo Berada di Provinsi Jawa Tengah
Sungai Bengkulu Berada di Provinsi Bengkulu
Sungai Berau Berada di Provinsi Kalimantan Timur
Sungai Besitang Berada di Provinsi Sumatra Utara
Sungai Bian Berada di Provinsi Papua
Sungai Binebase Berada di Provinsi Sulawesi Utara
Sungai Bodri Berada di Provinsi Jawa Tengah
Sungai Bogowonto Berada di Provinsi Jawa Tengah
Sungai Bone Berada di Provinsi Sulawesi Utara
Sungai Bongkal Berada di Provinsi Sulawesi Tengah
Sungai Brangkal Berada di Provinsi Jawa Timur
Sungai Brantas Berada di Provinsi Jawa Timur
Sungai Bubuh Berada di Provinsi Bali
Sungai Bulurangtiding Berada di Provinsi Sumatra Selatan
Sungai Buol Berada di Provinsi Sulawesi Tengah
Sungai Castelo Berada di Provinsi Maluku
Sungai Cegal Berada di Provinsi Kalimantan Selatan
Sungai Ciliwung Berada di Provinsi Jawa Barat
Sungai Cilosari Berada di Provinsi Jawa Barat
Sungai Cimandiri Berada di Provinsi Jawa Barat
Sungai Cimantiung Berada di Provinsi Jawa Barat
Sungai Cimanuk Berada di Provinsi Jawa Barat
Sungai Cisadane Berada di Provinsi Jawa Barat
Sungai Cisanggarung Berada di Provinsi Jawa Barat
Sungai Citandui Berada di Provinsi Jawa Barat
Sungai Citarum Berada di Provinsi Jawa Barat
Sungai Ciujung Berada di Provinsi Jawa Barat
Sungai Comal Berada di Provinsi Jawa Tengah
Sungai Digul Berada di Provinsi Papua
Sungai Emboko Berada di Provinsi NTT
Sungai Fai Berada di Provinsi NTT
Sungai Gaung Berada di Provinsi Riau
Sungai Geumpang Berada di Provinsi DI Aceh
Sungai Girirang Berada di Provinsi Sulawesi Selatan
Sungai Glagah Berada di Provinsi DI Yogyakada
Sungai Gurakara Berada di Provinsi NTB
Sungai Haruan Berada di Provinsi Kalimantan Selatan
Sungai lpuh Berada di Provinsi Bengkulu
Sungai Jamal Berada di Provinsi NTT
Sungai Jangklok Berada di Provinsi NTB
Sungai Jelai Berada di Provinsi Kalimantan Barat
Sungai Jeneberang Berada di Provinsi Sulawesi Selatan
Sungai Jepara Berada di Provinsi Lampung
Sungai Jujuhan Berada di Provinsi Sumatra Barat
Sungai Kahayan Berada di Provinsi Kalimantan Tengah
Sungai Kalanaman Berada di Provinsi Kalimantan Tengah
Sungai Kambas Berada di Provinsi Lampung
Sungai Kanjiji Berada di Provinsi NTT
Sungai Kampar Kanan Berada di Provinsi Riau
Sungai Kampar Kiri Berada di Provinsi Riau
Sungai Kampu Berada di Provinsi NTB
Sungai Kamundan Berada di Provinsi Papua
Sungai Kapuas Berada di Provinsi Kalimantan Barat
Sungai Karana Berada di Provinsi Sulawesi Selatan
Sungai Katingan Berada di Provinsi Kalimantan Tengah
Sungai Kayan Berada di Provinsi Kalimantan Timur
Sungai Ketahun Berada di Provinsi Bengkulu
Sungai Ketanan Berada di Provinsi Riau
Sungai Klampis Berada di Provinsi Jawa Tengah
Sungai Komering Berada di Provinsi Sumatra Selatan
Sungai Konoweha Berada di Provinsi Sulawesi Tenggara
Sungai Kruet Berada di Provinsi DI Aceh
Sungai Kuantan/Indragiri Berada di Provinsi Riau
Sungai Kurambu Berada di Provinsi Kalimantan Selatan
Sungai Labandia Berada di Provinsi Sulawesi Tenggara
Sungai Laini Berada di Provinsi Sulawesi Utara
Sungai Lakitan Berada di Provinsi Sumatra Selatan
Sungai Lalindu Berada di Provinsi Sulawesi Tenggara
Sungai Lamandau Berada di Provinsi Kalimantan Tengah
Sungai Lamongan Berada di Provinsi Jawa Timur
Sungai Landak Berada di Provinsi Kalimantan Barat
Sungai Lasolo Berada di Provinsi Sulawesi Tenggara
Sungai Lematang Berada di Provinsi Sumatra Selatan
Sungai Lingeh Berada di Provinsi NTT
Sungai Lorentz Berada di Provinsi Papua
Sungai Lusi Berada di Provinsi Jawa Tengah
Sungai Madiun Berada di Provinsi Jawa Timur
Sungai Mahakam Berada di Provinsi Kalimantan Timur
Sungai Malang Berada di Provinsi DKI Jakarta
Sungai Malasa Berada di Provinsi Sulawesi Selatan
Sungai Mandar Berada di Provinsi Sulawesi Selatan
Sungai Maraju Berada di Provinsi Sulawesi Tengah
Sungai Maraleng Berada di Provinsi Sulawesi Selatan
Sungai Marikrubu Berada di Provinsi Maluku
Sungai Martapura Berada di Provinsi Kalimantan Selatan
Sungai Masiulang Berada di Provinsi Maluku
Sungai Matarombeo Berada di Provinsi Sulawesi Tenggara
Sungai Mayu Berada di Provinsi Papua
Sungai Melawi Berada di Provinsi Kalimantan Barat
Sungai Memberamo Berada di Provinsi Papua
Sungai Mempawah Berada di Provinsi Kalimantan Barat
Sungai Mendawai Berada di Provinsi Kalimantan Tengah
Sungai Merauke Berada di Provinsi Papua
Sungai Mesuji Berada di Provinsi Sumatra Selatan
Sungai Mesup Berada di Provinsi Sulawesi Tengah
Sungai Meureudu Berada di Provinsi DI Aceh
Sungai Musi Berada di Provinsi Sumatra Selatan
Sungai Naha Berada di Provinsi Sulawesi Utara
Sungai Nal Berada di Provinsi NTB
Sungai Nalipang Berada di Provinsi Sumatra Utara
Sungai Nasal Berada di Provinsi Bengkulu
Sungai Negara Berada di Provinsi Kalimantan Selatan
Sungai Noordwese Berada di Provinsi Papua
Sungai Ogan Berada di Provinsi Sumatra Selatan
Sungai Ombilin Berada di Provinsi Sumatra Barat
Sungai Opak Berada di Provinsi DI Yogyakarta
Sungai Oyo Berada di Provinsi DI Yogyakarta
Sungai Pakerisan Berada di Provinsi Bali
Sungai Paloh Berada di Provinsi Kalimantan Barat
Sungai Palu Berada di Provinsi Sulawesi Tengah
Sungai Pameriliun Berada di Provinsi Lampung
Sungai Pancuran Berada di Provinsi Bali
Sungai Pangi Berada di Provinsi Bali
Sungai Pasaman Berada di Provinsi Sumatra Barat
Sungai Patanu Berada di Provinsi Bali
Sungai Pawan Berada di Provinsi Kalimantan Barat
Sungai Peleang Berada di Provinsi Sulawesi Tenggara
Sungai Pemali Berada di Provinsi Jawa Tengah
Sungai Pembuang Berada di Provinsi Kalimantan Tengah
Sungai Peureula Berada di Provinsi DI Aceh
Sungai Peusangan Berada di Provinsi DI Aceh
Sungai Pliwis Berada di Provinsi NTB
Sungai Polapare Berada di Provinsi NTT
Sungai Polgar Berada di Provinsi Sulawesi Utara
Sungai Poso Berada di Provinsi Sulawesi Tengah
Sungai Progo Berada di Provinsi Jawa Tengah
Sungai Putih Berada di Provinsi NTB
Sungai Rambang Berada di Provinsi Sumatra Selatan
Sungai Ranggos Berada di Provinsi DI Aceh
Sungai Ranayapu Berada di Provinsi Sulawesi Utara
Sungai Rawas Berada di Provinsi Sumatra Selatan
Sungai Rejoso Berada di Provinsi Jawa Timur
Sungai Reteh Berada di Provinsi Riau
Sungai Riam Berada di Provinsi Kalimantan Selatan
Sungai Rissa Berada di Provinsi NTT
Sungai Rokan Kanan Berada di Provinsi Riau
Sungai Rokan Kiri Berada di Provinsi Riau
Sungai Ruate Berada di Provinsi Maluku
Sungai Sadong Berada di Provinsi Sulawesi Selatan
Sungai Saleh Berada di Provinsi Sumatra Selatan
Sungai Sambas Berada di Provinsi Kalimantan Barat
Sungai Sampean Berada di Provinsi Jawa Timur
Sungai Sampit Berada di Provinsi Kalimantan Tengah
Sungai Sampolawa Berada di Provinsi Sulawesi Tenggara
Sungai Sangiang Berada di Provinsi Bali
Sungai Sangir Berada di Provinsi Sumatra Barat
Sungai Sang-Sang Berada di Provinsi Bali
Sungai Sapatewa Berada di Provinsi Maluku
Sungai Sapulawa Berada di Provinsi Maluku
Sungai Sarafo Berada di Provinsi Maluku
Sungai Sarkam Berada di Provinsi Sumatra Utara
Sungai Seblat Berada di Provinsi Bengkulu
Sungai Sekampung Berada di Provinsi Lampung
Sungai Seluma Berada di Provinsi Bengkulu
Sungai Semah Berada di Provinsi Lampung
Sungai Senyiur Berada di Provinsi Kalimantan Timur
Sungai Seputih Berada di Provinsi Lampung
Sungai Serang Berada di Provinsi Jawa Tengah
Sungai Serayu Berada di Provinsi Jawa Tengah
Sungai Seruyan Berada di Provinsi Kalimantan Tengah
Sungai Sesayap Berada di Provinsi Kalimantan Timur
Sungai Siak Berada di Provinsi Riau
Sungai Sibundung Berada di Provinsi Sumatra Utara
Sungai Sidutan Berada di Provinsi NTB
Sungai Sihilang Berada di Provinsi Sumatra Barat
Sungai Simpang Balek Berada di Provinsi Lampung
Sungai Simpang Kanan Berada di Provinsi DI Aceh
Sungai Simpang Kiri Berada di Provinsi DI Aceh
Sungai Sindung Berada di Provinsi Sumatra Barat
Sungai Singga Berada di Provinsi Sulawesi Selatan
Sungai Singkuang Berada di Provinsi Sumatra Utara
Sungai Sirantih Berada di Provinsi Sumatra Barat
Sungai Sircanden Berada di Provinsi Papua
Sungai Sukadana Berada di Provinsi Lampung
Sungai Sumbermarijing Berada di Provinsi Jawa Timur
Sungai Sumbul Berada di Provinsi Bali
Sungai Sumpel Berada di Provinsi NTB
Sungai Tabalong Berada di Provinsi Sulawesi Utara
Sungai Takuwono Berada di Provinsi Sulawesi Tengah
Sungai Tangkok Berada di Provinsi Sulawesi Selatan
Sungai Tanjungaur Berada di Provinsi Bengkulu
Sungai Tapin Berada di Provinsi Kalimantan Selatan
Sungai Tarusan Berada di Provinsi Sumatra Barat
Sungai Telen Berada di Provinsi Kalimantan Timur
Sungai Tepa Berada di Provinsi NTB
Sungai Tepus Berada di Provinsi DI Yogyakarta
Sungai Teunom Berada di Provinsi DI Aceh
Sungai Togorala Berada di Provinsi Maluku
Sungai Toili Berada di Provinsi Sulawesi Tengah
Sungai Tuiangbawang Berada di Provinsi Lampung
Sungai Tutul Berada di Provinsi Sulawesi Utara
Sungai Ulkuli Berada di Provinsi SuIawesi Tengah
Sungai Unda Berada di Provinsi Bali
Sungai Wahan Berada di Provinsi Kalimantan Timur
Sungai Waila Berada di Provinsi Di Aceh
Sungai Wajalu Berada di Provinsi NTT
Sungai Walanae Berada di Provinsi Sulawesi Selatan
Sungai Wampu Berada di Provinsi Sumatra Utara
Sungai Warenoi Berada di Provinsi Papua
Sungai Watumakale Berada di Provinsi Sulawesi Tenggara
Sungai Wera Berada di Provinsi NTT
Sungai Wesanga Berada di Provinsi Sulawesi Tengah
Sungai Yalua Berada di Provinsi Maluku

Minggu, 14 November 2010

bencana alam.sudahkah mengganggu aktivitas perbankan?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bank Indonesia mencatat bencana alam yang terjadi di Kepulauan Mentawai dan letusan Gunung Merapi belum mengganggu aktivitas perbankan di dua daerah tersebut. "Berdasarkan informasi sementara ini, bencana alam yang menimpa Mentawai tidak berdampak langsung kepada BPD Sumbar (Bank Nagari) karena satu kantor cabang di Pasar Tua dan satu kantor cabang pusat di Muara Siberut tidak mengalami kerusakan," kata Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A Johansyah di Jakarta, Rabu.

Sedangkan meletusnya Gunung Merapi di Jawa Tengah, kata Difi sampai saat ini belum dilaporkan adanya dampak operasional yang signifikan terhadap perbankan. Secara umun, lanjut Difi, stabilitas sistem keuangan periode 25-29 Oktober tetap terjaga di tengah meningkatnya tekanan di bursa global dan musibah bencana alam di daerah Jawa Tengah dan Sumatera Barat.

"Inflows asing tetap berlanjut meski cenderung melambat. Sementara itu, intermediasi perbankan tumbuh positif didukung peningkatan sumber dana yang cukup memadai," katanya. Sementara, menjelang kenaikan GWM primer pada awal November terindikasi kembali meningkatnya jumlah alat likuid bank, terutama dalam bentuk penempatan pada BI sebesar Rp 20 triliun dan penempatan pada SUN sebesar Rp 1 triliun.

Selama pekan laporan kredit perbankan naik cukup tinggi Rp 12,05 triliun hingga mencapai Rp 1.659,47 triliun, sehingga secara year to date kredit telah tumbuh 16,03 persen dan secara year on year tumbuh 21,09 persen. Kenaikan kredit selama pekan laporan, sebagian besar dibiayai dari DPK yang bertambah sebesar Rp 10,26 triliun dalam sepekan, sehingga secara ytd DPK naik 9,10 persen atau Rp 17,06 triliun (yoy).

Pada pekan akhir Oktober, BI juga mencatat likuiditas rupiah perbankan mengalami ekspansi sekitar Rp 21,5 triliun, yaitu dari sekitar Rp 668 triliun menjadi sekitar Rp 689,5 triliun terutama karena dropping dana oleh pemerintah dalam rangka pengeluaran rutin serta inflows uang kartal ke sistem perbankan. Ekspansi likuiditas tersebut meningkatkan penempatan bank pada instrument BI sekitar Rp 20 triliun di samping meningkatkan penempatan bank pada SUN sekitar Rp 1 triliun.

Dalam pekan terakhir kredit naik Rp 12,05 triliun, baik dalam bentuk rupiah naik Rp 8,18 triliun maupun valas naik Rp 3,87 triliun. Sementara kenaikan DPK berasal dari DPK rupiah Rp 9,90 triliun dan DPK valas Rp 0,36 triliun. Sehingga dengan pekembangan tersebut, LDR perbankan meningkat tipis dari 77,00 persen menjadi 77,19 persen.

biodata

nama:bunga nurcahya
kelas:2 ap 2
alamat:Jl.pule RT 04/05 no.48
ttl:jakarta,23 oktober 1993